Keluarga adalah wadah utama bagi setiap individu sebelum berhubungan dengan dunia luar.Dari sini kita banyak belajar mulai dari nilai-nilai sosial hingga nilai-nilai yang akan kita temui di dunia bermasyarakat.Peran orang tua serta anggota keluarga dalam mengembangkan karakter anak akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak.Sudah sewajarnya orang tua serta anggota keluarga yang di tuakan selalu memberi contoh yang baik terhadap anak-anak serta adik-adiknya guna memberi pengaruh positif terhadap perkembangan pola pikirnya.
Berbicara mengenai keluarga,sejarah mencatat keluarga atau pola keluarga serta hubungan kekeluargaan sudah terbentuk semenjak jaman prasejarah.Keluarga telah terbentuk semenjak manusia pertama yang ada di dunia ini.Tempat dimana manusia melangsungkan kehidupannya dari lingkup paling kecil untuk berinteraksi,selain itu juga keluarga berperan sebagai jalan melanjutkan keturunan.
Adapun ciri-ciri keluarga serta karateristik yang menyertainya sebagai berikut ;
- Unit terkecil dari masyarakat.
- Terdiri atas 2 orang atau lebih.
- Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah.
- Hidup dalam satu rumah tangga.
- Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga.
- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.
- Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.
- Diciptakan untuk mempertahankan suatu kebudayaan.
Menurut beberapa ahli definisi keluarga sebagai berikut
Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan, serta pemelihara kebudayaan bersama (Khairuddin, 1997:7).
Definisi lain mengatakan bahwa, keluarga adalah sekelompok orang yang diikat oleh perkawinan atau darah, biasanya meliputi ayah, ibu dan anak atau anak-anak (Gunarsa, 1993:230).
Bentuk keluarga ada beberapa tipe sebagai berikut ;
- Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak-anak.
- Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga Inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
- Keluarga brantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
- Keluarga Duda / Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
- Keluarga berkomposisi (Camposite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
- Keluarga Kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi membentuk suatu keluarga.
Jadi dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu organisasi terkecil dalam masyarakat yang terjalin melalui proses perkawinan dimana terdapat anggota yang terdiri ayah,ibu serta anak.
Berbicara mengenai keluaraga , dalam menjalani kehidupan dalam keluarga selalu disertai bumbu-bumbu konflik yang menyertainya.Sudah wajar jika dalam keluarga terjadi konflik serta permasalahan yang terjadi.Ada beberapa faktor yang menyertai konflik yang terjadi dalam keluarga dimana faktor tersebut dapat memicu sebuah permasalahan dalam keluarga.
- Faktor ekonomi
- Faktor kedewasaan
- Faktor kesiapan dan kemapanan
- Faktor eksternal atau faktor gangguan dari luar
- Faktor ketidakcocokan
- Faktor komunikasi
- Faktor kecemburuan
- Faktor privasi,dan
- Faktor bermain api
Beberapa faktor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut
Faktor Ekonomi
Sebuah keluarga tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan ekonomi yang memadai.Ekonomi tersebut guna menunjang keberlangsungan sebuah keluarga.Jika sebuah keluarga terdapat kekurangan ekonomi guna melangsungkan kehidupan maka dapat memicu sebuah konflik.Ada kalanya di saat kepala keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga maka anggota keluarga akan merasa kekurangan.Apabila tekanan yang terjadi tidak dapat surut serta anggota keluarga tidak dapat menyikapinya maka emosional akan meledak sehingga akan saling menyalahkan satu sama lain.Mungkin apabila semua tuntutan tidak dapat terpenuhi makan hubungan suami istri akan terancam.Mungkin lebih bahayanya yang terjadi akan berbuntut perceraian.
Faktor Kedewasaan
Suami istri dalam membangun sebuah keluarga harus memiliki sikap kedewasaan yang tinggi.Pemikiran dewasa akan sangat penting apabila ada sebuah permasalahan dimana keputusan akan menjadi sangat riskan untuk diambil.Jika sikap kedewasaan belum tumbuh maka akan sangat bahaya bagi kelangsungan hidup keluarga yang terjalin.Jangan pernah sia-siakan sebuah aspirasi dan masukan diantara anggota keluarga.Jangan sampai sebuah keputusan yang kekanak-kanakan akan membuat sebuah keluarga akan hancur.
Faktor Kesiapan dan Kemapanan
Faktor ini sangat mendukung dalam keluarga.Apabila sebuah keluarga terjalin dengan kesiapan dari masing-masing pasangan yang baik maka keberlangsungan kehidupan akan menjadi sangat terjamin.Faktor umur dari pasangan guna menjalin sebuah keluarga akan menjadi tolak ukur apakah mereka sudah mampu guna merajut sebuah hubungan guna menjalin sebuah keluarga.Mental yang menyertai akan mempengaruhi semua yang terjadi dalam keluarga.Apabila pasaangan dalam melakukan pernikahan masih terlalu belia maka kemungkinan besar akan terjadi banyak intrik dalam keluarga yang terjalin.Sikap yang mereka bawa dari kedewasaan yang belum terjalin maka dapat menimbulkan konflik.Sehingga pemerintah menekankan untuk menghindari pernikahan dini.
Faktor Eksternal
Sebuah keluarga jika terjalin makan urusan keluarga sudah sewajibnya diselesaikan dalam keluarga itu sendiri.Jangan mengumbar permasalahan ke orang lain.Belum tentu pendapat orang lain serta perkataan mereka dapat memberi solusi untuk mengatasi permasalahan yang timbul.Apabila sebuah permasalahan yang timbul dalam keluarga kita ceritakan kepada orang lain makan belum tentu niat orang lain akan baik terhadap kita.Pandangan orang lain terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan permasalahan kita.Apabila kita terpengaruh dengan orang lain maka permasalahan akan berbuntut lebih panjang lagi tanpa jalan keluar.
Faktor Ketidakcocokan
Mungkin kasus ini sebagaian besar terjadi karena kasus perjodohan.Pilihan orang tua belum tentu sesuai dengan pilihan sang anak.Apabila sebuah hubungan tanpa dibumbui rasa cinta dan sayang yang tulus maka kemungkinan terjadi masalah yang sangat pelik.Terkadang hubungan yang terjadi akan berakhir dengan perceraian.
Faktor Komunikasi
Komunikasi yang terjalin harus terjalin dengan lancar.Jangan karena kesibukan akan terganggu komunikasi antar anggota keluarga.Komunikasi jika terjalin dengan baik sebuah komunikasi akan terjalin pula kemistri atau mungkin hubungan timbal balik yang akan mempererat sebuah keluarga.Jika komunikasi yang terjalin akan terganggu maka sebuah keluarga akan tercerai berai karena komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.Konflik terkadang akan terjadi karena komunikasi yang terjalin tidak sesuai dengan aspek kekeluargaan.
Faktor Kecemburuan
Faktor ini biasanya terjadi antara anak dengan anak.Mungkin perlakuan yang tidak adil atau mungkin keberpihakan orang tua yang kurang adil akan membuat sebuah keluarga menjadi terpecah.Faktor ini jangan sampai terjadi dalam keluarga.Sikap adil satu sama lain sesuai koridor yang ada dapat menghindari sebuah konflik yang terjadi.
Faktor Privasi
Sebuah keluarga harus terbuka tanpa ada sekat privasi yang menyelimuti.Karena dengan keterbukaan akan membuat sebuah keluarga terhindar dari sikap prasangka yang berlarut-larut.Tetap terbuka serta menceritakan apa yang ada dan bicarakan semua dengan anggota keluarga.
Faktor Bermain Api
Faktor yang terakhir ini terjadi karena antara pasangan tidak memegang teguh dengan baik komitmen berumah tangga.Sehingga bumbu-bumbu orang ketiga akan menjadi sebuah awal mula malapetaka yang berakhir dengan perceraian.Apabila perceraian terjadi yang dirugikan adalah pihak anak.Sehingga anak dalam perkembangannya akan jauh dari rangkulan orang tua.Sehingga saat dewasa anak telah mengenal istilah broken home dan kepribadian akan terpengaruh.
Namun jangan sampai permasalahan yang terjadi dalam keluarga terjadi.Kita sudah seharusnya menjaga mahligai rumah tangga tetap berjalan harmonis.Ada beberapa cara sebuah keluarga untuk menjaga tetap harmonis dan bertahan lama,diantaranya adalah ;
- Tetap terbuka dan menjalin komunikasi satu sama lain antar anggota keluarga.
- Diskusikan masalah yang ada dengan keluarga dengan kepala dingin.
- Selau mensyukuri apa yang ada dan apa yang kita punya.
- Jangan terlalu banyak keinginan untuk kita raih sehingga ambisi akan menutup kesadaran akan sebuah keluarga.
- Perbanyak waktu untuk dekat dengan keluarga.
- Perankan peran masing-masing anggota keluarga sesuai dengan posisinya.
- Hindari celaan dan pengaruh orang lain.
- Selalu memupuk komitmen dalam keluarga.
- Jangan selalu mengandalkan emosi dalam mengatasi masalah yang timbul.
Mungkin demikian beberapa pemaparan dalam sebuah keluarga mulai dari tentang keluarga,konflik yang ada serta cara mengatasinya.Mengenai keluarga dapat disimpulkan bahwa ;
- Keluarga menjadi sebuah wadah interaksi sekaligus organisasi terkecil dalam masyarakat.
- Ada beberapa tipe keluarga
- Permasalahan yang timbul dalam keluarga dari beberapa faktor.
- Cara mengatasi permasalahan yang ada.
Kita hidup dari keluarga,kita hidup untuk sukses juga berasal dari dorongan keluarga.Sudah sepantasnya kita tetap menjaga sebuah keluarga tetap berjalan harmonis serta menjaganya untuk tetap bertahan lama.Demikian pemaparan tentang keluarga,pembaca dapat memberi saran dan masukan untuk perkembangan tulisan ini.Budayakan rajin membaca untuk menambah wawasan.
Terimakasih
0 Response to "Cara Merawat Keutuhan Keluarga Supaya Tetap Harmonis dan Bertahan Lama"
Posting Komentar